Wahai pemilik hati yang tegar
Sandangkan di bahumu, hidup adalah jalan dengan sekan banyak persimpangan
Lihat masa yang bergulir dengan tatapan yang kokoh
Dengan tanpa berpangku tangan dan mengiba
Wahai pemilik hati yang kuat
Dewasa adalah jalan yang akan kau lewati
Katakan padadirimu, begitu nikmat melawan duri..
Pastikan kau berlari meski kau akan alami jatuh
Lalu, bangkit.. dan tersenyaum lihat tatap kembali jalan hidupmu,, lalu berlari lagi
Masa yang indah telah menunggu untuk kau hampiri..
Wahai pemilik hati yang anggun..
Tuhan percayakan padamu dewasa lebih dini
Tuhan berikan perisai yang akan menjagamu
Dia.. adalah orang yang menjagamu
dan percayalah wahai adik-ku, tuhan temani langkahmu hingga usai
Wahai pemilik hati yang kusebut adik
Terbanglah di hamparan hati yang suci
didalam kalbumu
Dimana ada jawab atas segala pintamu..
By : Rian Nurdiana
Jumat, 28 Oktober 2011
Selasa, 25 Oktober 2011
Sang Dewi
Ada sebuah warna menyelubungi hatiku
Menari membutakan mata
Hingga tertuju pada satu titik dimana aku tertegun memandang arus yang begitu deras
Menari di hatiku
Dengan sibakkan warna jingga dari seorang dewi..
Ah sang dewi.. yang hanya dengan matanya
Mampu hangatkan raga
Mampu denyutkan nadi yang kurasa akan terhenti
Kutanya pada hati,, apakah semua sebuah kesengajaan atau memang di sengajakan
Tapi.. walau bagaimanapun, dia sang dewi
ada di sini... di dalam hatiku,.. dari dalam dirimu...
Ah...
Sebuah mimpi atau hanya angan
Kembali ku pasrahkan, bagaimana arus itu mengalir
atau seperti pesan yang di bawa seekor merpati
Hinggap di sini... atau hilang entah kemana
Bukan aku yang tau, melainkan hanya kau... SANG DEWI
Menari membutakan mata
Hingga tertuju pada satu titik dimana aku tertegun memandang arus yang begitu deras
Menari di hatiku
Dengan sibakkan warna jingga dari seorang dewi..
Ah sang dewi.. yang hanya dengan matanya
Mampu hangatkan raga
Mampu denyutkan nadi yang kurasa akan terhenti
Kutanya pada hati,, apakah semua sebuah kesengajaan atau memang di sengajakan
Tapi.. walau bagaimanapun, dia sang dewi
ada di sini... di dalam hatiku,.. dari dalam dirimu...
Ah...
Sebuah mimpi atau hanya angan
Kembali ku pasrahkan, bagaimana arus itu mengalir
atau seperti pesan yang di bawa seekor merpati
Hinggap di sini... atau hilang entah kemana
Bukan aku yang tau, melainkan hanya kau... SANG DEWI
Waktu Untuk Kita Part 4
Waktu kembali terasa lamban berjalan
Dan aku kembali menjadi pelantun syair lirih
di tengah waktu yang terus barganti,
Rasaku, masih tetap sama..
Tak pernah sedikitpun ku coba hapuskan sejengkal mimpi
Mimpi saat kita menciptakan waktu untuk kita.
Aku juga tak pernah berlari meninggalkan mu
Aku masih setia menuntun jalan mu yang tertatih
Namun akhirnya, kau menyerah pada jurang yang memisahkan kita..
Ternyata, tak memang waktu untuk kita,, takkan pernah ada
Dan harapan yang dulu di ucapkan, hanyalah pemanis kala bermesraan
Kini, akan ku gantungkan semua mimpiku,,
dan dengan sekuat tenaga akan ku hancurkan sendiri hatiku
dan membiarkan ada sang dewi yang menyusun nya...
Dan aku kembali menjadi pelantun syair lirih
di tengah waktu yang terus barganti,
Rasaku, masih tetap sama..
Tak pernah sedikitpun ku coba hapuskan sejengkal mimpi
Mimpi saat kita menciptakan waktu untuk kita.
Aku juga tak pernah berlari meninggalkan mu
Aku masih setia menuntun jalan mu yang tertatih
Namun akhirnya, kau menyerah pada jurang yang memisahkan kita..
Ternyata, tak memang waktu untuk kita,, takkan pernah ada
Dan harapan yang dulu di ucapkan, hanyalah pemanis kala bermesraan
Kini, akan ku gantungkan semua mimpiku,,
dan dengan sekuat tenaga akan ku hancurkan sendiri hatiku
dan membiarkan ada sang dewi yang menyusun nya...
Sabtu, 15 Oktober 2011
hari ke 4 kehilangan mu
Hari pertama aku kehilangan mu..
Ku katakan pada hatiku, ah mungkin bukan takdirku untuk memiliki mu
Kukatakan pada hatiku, dunia masih luas, dan waktu masih setia berganti.
Kukatakan pada hatiku, ini adalah pembelajaran..
Hari kedua aku kehilangan mu..
Fikirku tertuju pada dirimu,
Lalu ku coba mengalihkan fikirku pada duniaku, dan kucoba berkata tak ada gunanya aku memikirkan mu..
Hari ketiga aku kehilangan mu..
Aku rindu akan pelukan hangatmu..
Lalu kucoba katakan pada hatiku, bahwa banyak yang meski ku lakukan selain mengenang masalalu..
Hari ke empat aku kehilangan mu..
Mata dan hatiku merasa gelap..
Kurasakan dingin di hatiku..
Perih yang ku rasa kini sangat terasa,,
kau buka lagi cerita yang lalu, kau goreskan lagi luka pada koreng yang masih mengaga
Hingga hati yang dulu sempat ku yakin akan sembuh..
Kau hancurkan lagi..
hatiku.. terluka lagi, berdarah lagi..
Ku katakan pada hatiku, ah mungkin bukan takdirku untuk memiliki mu
Kukatakan pada hatiku, dunia masih luas, dan waktu masih setia berganti.
Kukatakan pada hatiku, ini adalah pembelajaran..
Hari kedua aku kehilangan mu..
Fikirku tertuju pada dirimu,
Lalu ku coba mengalihkan fikirku pada duniaku, dan kucoba berkata tak ada gunanya aku memikirkan mu..
Hari ketiga aku kehilangan mu..
Aku rindu akan pelukan hangatmu..
Lalu kucoba katakan pada hatiku, bahwa banyak yang meski ku lakukan selain mengenang masalalu..
Hari ke empat aku kehilangan mu..
Mata dan hatiku merasa gelap..
Kurasakan dingin di hatiku..
Perih yang ku rasa kini sangat terasa,,
kau buka lagi cerita yang lalu, kau goreskan lagi luka pada koreng yang masih mengaga
Hingga hati yang dulu sempat ku yakin akan sembuh..
Kau hancurkan lagi..
hatiku.. terluka lagi, berdarah lagi..
Langganan:
Komentar (Atom)